Laman

Kamis, 20 Oktober 2011

Gadis Pemarah

Aku tak habis pikir mengapa semua perempuan cantik selalu sudah ada yang memiliki. Tapi itulah hidup. Yang kuat akan mendapatkan yang cantik. Yang lemah, ke laut aja. Mungkin sudah takdirku untuk bertemu dengan gadis pemarah seperti kamu.

Kamu selalu memarahiku tanpa alasan yang jelas dan selalu saja aku yang harus menghiburmu dengan memberikan hadiah-hadiah mahal agar kamu berhenti marah-marah. Sementara pada saat aku ingin marah, kamu malah mengacuhkanku sehingga terpaksa aku terus-terusan menahan gejolak amarah di dalam dada. Akhirnya amarah yang kutahan itu berubah menjadi suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Ternyata kamu tak mau peduli pada penyakitku ini. Aku sangat kecewa.