"Sudah dibuang suamiku," jawabmu dengan nada datar sambil menyedot softdrink dengan sedotan.
Aku terdiam. Sebenarnya aku hendak berdiri, menggebrak meja, dan berteriak, "CIYUS!!! MIAPAH???" tapi kutahan emosi untuk melakukannya. Di dalam hatiku terasa panas, perih, dan kecewa tingkat tinggi. Aku berusaha untuk tidak menampak- kannya kepadamu.
"Apa alasannya?" tanyaku, setelah sekian detik terdiam.