Laman

Kamis, 30 Mei 2013

Foto Model

Suasana restoran siang ini begitu ramai. Aku duduk sendirian, meneguk sedikit teh soda dari gelas sambil browsing-browsing dengan laptop tercinta. Di pintu restoran terlihat seorang wanita masuk ke dalam. Ia menanyakan sesuatu kepada pelayan, lantas si pelayan menunjuk ke arahku. Wanita itu kemudian melangkah mendekatiku.

Dia sangat cantik. Kulitnya putih bersih dan mulus. Rambutnya hitam legam terurai sampai punggung. Bodynya yang aduhai terbalut oleh tank top ketat warna biru dipadu dengan rok mini dari bahan jeans, ditambah aksesori selendang dan tas mungil warna coklat, semakin memancarkan aura keseksiannya. Setiap ia melangkah, dadanya ikut bergoyang ke kiri dan ke kanan. Semua lelaki yang ada di restoran ini mengarahkan pandangan kepadanya.

"Hai, apa kabar? Lama tak bertemu," sapa wanita itu dengan ramah sambil mengulurkan tangan kanannya.

Minggu, 07 April 2013

Menyelam Telanjang

*cerita ini hanyalah mimpi belaka

3 orang gadis menghampiri meja kerjaku. Aku tak mengenal mereka di dunia nyata, tapi sepertinya mereka mengenalku. Sebut saja nama mereka Si Tinggi, Si Montok, dan Si Langsing. Mereka mengenakan celana jeans dan kaos ketat yang membentuk lekuk tubuh. Rambut hitam panjang mereka lurus hasil direbonding.

"Mas, besok pagi antar kami ke laut ya," pinta Si Montok.
"Ada keperluan apa?" tanyaku.
"Kemarin Si Tinggi melihat seekor ikan dijual di pasar. Ikan itu sebenarnya ikan jenis langka dan populasinya di laut akhir-akhir ini terus menurun. Makanya, ia membelinya dan bermaksud mengembalikannya ke laut agar tidak terancam punah," jelas Si Montok.
"Tapi kami cuma bertiga. Cewek semua lagi," kata Si Langsing.
"Kami takut diapa-apain sama orang jahat," lanjut Si Tinggi.
"Makanya kami ngajak Mas ke sana. Mau ya, Mas?" pinta Si Montok sekali lagi.
Aku menatap wajah mereka satu per satu. Sulit rasanya menolak permintaan ketiga gadis cantik ini.
Dan aku pun mengangguk.

Kamis, 03 Januari 2013

Piring Terbang

"PRAAANG!!!" Piring yang melayang itu menghantam tembok lalu pecah berantakan. Untung aku berhasil menghindar.

Wanita itu, dengan air mata berlinang, entah karena marah atau sedih, berdiri menatapku. Di tangan kirinya ada sekitar 10 buah piring yang siap dia lemparkan...kepadaku. Aku yang masih dalam posisi tiarap karena terkejut menghindari serangan yang pertama tadi, segera bersiap untuk menghadapi serangan kedua.

"PRAAANG!!!" Piring kedua hancur menghunjam lantai keramik. Aku melompat tinggi-tinggi seperti Spiderman untuk menghindarinya.

"Mengapa... Mengapa kau menghindar?" tanya wanita itu sambil menangis sesenggukan.