Laman

Kamis, 20 Oktober 2011

Gadis Pemarah

Aku tak habis pikir mengapa semua perempuan cantik selalu sudah ada yang memiliki. Tapi itulah hidup. Yang kuat akan mendapatkan yang cantik. Yang lemah, ke laut aja. Mungkin sudah takdirku untuk bertemu dengan gadis pemarah seperti kamu.

Kamu selalu memarahiku tanpa alasan yang jelas dan selalu saja aku yang harus menghiburmu dengan memberikan hadiah-hadiah mahal agar kamu berhenti marah-marah. Sementara pada saat aku ingin marah, kamu malah mengacuhkanku sehingga terpaksa aku terus-terusan menahan gejolak amarah di dalam dada. Akhirnya amarah yang kutahan itu berubah menjadi suatu penyakit yang tidak bisa disembuhkan. Ternyata kamu tak mau peduli pada penyakitku ini. Aku sangat kecewa.

Minggu, 17 Juli 2011

Coklatku Dikembalikan

Aku sering bertanya kepada Tuhan, mengapa aku harus bertemu dengan makhluk secantik kamu. Dan mengapa setiap makhluk cantik yang aku temui pasti sudah ada yang memiliki. Rasanya tak adil bagiku. Di dunia ini, wanita-wanita cantiknya sudah diembat orang lain. Sementara yang tersisa untukku hanyalah sampah-sampah, dan aku harus mencari sepotong berlian di antara sampah-sampah yang mengerubungiku. Sebuah pekerjaan yang melelahkan. Kemungkinannya sangat kecil untuk bisa berhasil.

Kedatanganmu membuat hidupku lebih berwarna. Tatapan matamu, senyum manismu, tingkah manjamu, suara lembutmu... Kalau ada kamu, aku kuat. Di sampingmu, aku tegar. Bersamamu aku bahagia. Namun aku harus tetap menerima kenyataan bahwa kamu milik orang lain.

Jumat, 29 April 2011

Pulanglah Nona

Lihatlah aku rebah bersimbah darah. Penuh oleh peluh. Merana karena air mata. Hanya berteman bayangmu yang selalu menari di kepalaku. Sayang seribu sayang, dirimu tak merasakan aku. Engkau pergi tanpa ucap. Satu kerlingan dan kau pun hilang.

Nona, aku sudah bilang akan menunggumu. Mestinya engkau tak membiarkanku menunggu lama. Waktu terus berjalan, kau tahu itu. Detik dan menit hidupku terbuang. Aku gelisah. Tak ada tanda darimu.

Datanglah padaku. Katakan apa maumu. Kita selesaikan masalah ini bersama. Semua usaha telah kulakukan demi membuatmu percaya. Aku siap mendengarkan. Aku bisa memberikan jawaban. Aku punya bibir untuk digunakan. Aku tidak hanya bisa diam.

Sabtu, 26 Maret 2011

Kamu Itu Gimana Sih?

Kamu itu gimana sih? Sms nggak dibales, telpon nggak diangkat, ngirim pesan di dinding Facebook langsung dihapus, ngomong nggak pernah didengerin. Sebenarnya maumu itu apa? Aku nggak ngerti. Dan mungkin selamanya nggak akan pernah ngerti.

Kamu terlalu sayang sama pacarmu. Kamu selalu sayang padanya walaupun dia tak pernah ada di sampingmu. Apa-apa yang kamu lakukan selalu dilaporin ke dia. Mau berangkat kuliah, kamu sms dia dulu. Mau main ke rumah temen, minta ijin dia dulu.

Setiap ada teman atau saudaramu yang nikah, kamu selalu minta didampingi pacarmu di acara resepsinya. Alhasil foto-foto di Facebookmu kebanyakan adalah foto-foto pada acara resepsi pernikahan. Teman-temanmu selalu berkomentar bahwa kalian pasangan yang serasi. Si cowok yang gagah dan si cewek yang manis.

Jumat, 18 Maret 2011

Bingung Setengah Mati

Sejak aku didaulat menjadi orang penting di kampus ini, sikapmu berubah aneh. Kau tak pernah menatap mataku setiap kita berbicara. Kau senantiasa acuh jika teman-teman membicarakan aku di hadapanmu. Dan yang paling mengherankan, kau seolah tidak mengakui keberadaanku di kampus ini.

Aku memang pernah menyukaimu dan sempat tergila-gila padamu. Aku sedikit shock ketika mengetahui kau sudah ada yang punya. Dan aku selalu cemburu melihat kemesraanmu dengan pacarmu di situs jejaring sosial. Namun seiring berjalannya waktu, aku bisa menerima itu semua.

Aku pernah marah padamu karena perbedaan pendapat. Dan entah dari mana asalnya, teman-teman kampus jadi tahu kalau aku menyukaimu. Mereka selalu menjodoh-jodohkan kita setiap kita dekat. Situasi ini membuatku tidak nyaman. Kupikir kau pun merasakan hal yang sama denganku.